Bromo
Gunung Bromo bukan sekadar tempat wisata. Bagi masyarakat Tengger, Gunung Bromo merupakan tempat sakral terkait nenek moyang mereka.
Kisah kesakralan Gunung Bromo dikaitkan dengan legenda Joko Seger dan Roro Anteng. Sampai saat ini, masyarakat Tengger percaya bahwa tidak seorangpun boleh melakukan hal buruk di Bromo. Apalagi di area lautan pasir dan kawah yang dikramatkan.
Menurut tokoh adat suku Tengger Probolinggo, Supoyo, kesakralan Gunung Bromo dapat terlihat dar jumlah anak tangga menuju kawah yang tak diketahui pasti jumlahnya. Setiap wisatawan yang datang ke sana dan menghitung jumlah anak tangga, hasilnya akan berbeda-beda.
Fakta Unik Bromo
Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) meliputi area seluas 800 km persegi. Mengunjungi TNBTS bisa melihat gumpalan asap keluar dari Gunung Semeru, gunung api aktif yang berada 3676 meter di atas permukaan laut (dpl). Kaldera di taman ini merupakan yang terluas di pulau Jawa, dengan padang pasir tandus seluas 10 km.
Sedangkan daerah Tengger di TNBTS yang berpasir telah dilindungi sejak tahun 1919. Diyakini sebagai satu-satunya kawasan konservasi di Indonesia, dan mungkin di dunia yang memiliki pasir laut yang unik sekitar 2000 meter di atas permukaan laut. Ada beberapa gunung di dalam kaldera Bromo.
Kawasan Bromo Tengger Semeru ditetapkan sebagai taman nasional antara lain karena memiliki ekosistem unik berupa kaldera di dalam kaldera berupa gunung berapi aktif (Gunung Bromo) di dalam kaldera Gunung Tengger dengan laut pasir vulkanik di sekitarnya.
Sementara itu di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru terdapat setidaknya 38 jenis satwa liar yang dilindungi yang terdiri dari 24 jenis burung, 11 jenis mamalia, 1 jenis reptil, dan 2 jenis serangga. Diantara beberapa jenis hewan yang langka dan terancam punah ialah Elang Jawa (Nisaetus bartelsi), Macan Tutul Jawa (Panthera pardus), dan Lutung Jawa (Trachypithecus auratus).
Di kawasan ini terdapat 158 jenis Anggrek yang 40 jenis di antaranya tergolong langka, di antaranya yaitu Malaxis purpureonervosa (endemik Semeru Selatan) dan Habenaria tosariensis (endemik TNBTS). Sementara itu Macodes pentola merupakan jenis anggrek yang dilindungi Undang-undang.
Gunung Bromo atau dalam bahasa Tengger dieja “Brama”, juga disebut Kaldera Tengger, adalah sebuah gunung berapi aktif di Jawa Timur, Indonesia. Gunung ini memiliki ketinggian 2.329 meter di atas permukaan laut dan berada dalam empat wilayah Kabupaten, yakni Kabupaten Porbolinggo, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Lumajang, dan Kabupaten Malang. Gunung Bromo terkenal sebagai objek wisata utama di Jawa Timur. Sebagai sebuah objek wisata, Bromo menjadi menarik karena statusnya sebagai gunung berapi yang masih aktif. Gunung Bromo termasuk dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.
Nama Bromo berasal dari nama dewa utama dalam agama Hindu, Brahma.
Bentuk tubuh Gunung Bromo bertautan antara lembah dan ngarai dengan kaldera atau lautan pasir seluas sekitar 10 kilometer persegi, Ia mempunyai sebuah kawah dengan garis tengah ± 800 meter (utara-selatan) dan ± 600 meter (timur-barat). Sedangkan daerah bahayanya berupa lingkaran dengan jari-jari 4 km dari pusat kawah Bromo.